Selama ini, banyak orang menganggap bahwa orang pendiam itu selalu diidentikkan dengan sosok yang tak ceria dan kurang ekspresif dalam mengungkapkan sesuatu. Tak selamanya salah sih, namun belum tentu juga dapat dikatakan benar semuanya.
Pada situasi tertentu, mereka sama seperti orang kebanyakan yang ngobrol, tertawa, bercanda, atau bahkan jingkrak-jingkrakan. Yang menjadi pembeda, si pendiam hanya akan melakukan hal tersebut bersama orang-orang yang sudah ‘klop’ dengan hatinya.
Justru minim dampak negatif, berikut ini beberapa hal baik si pendiam yang wajib kamu ketahui agar tak lagi menjuluki mereka dengan si pemurung, si penyendiri, atau bahkan si sombong.
1.Kritik dan pendapat bisa dilakukan tanpa harus dilakukan dengan kalimat verbal
Di era keterbukaan seperti sekarang ini, kritik, saran dan pendapat bisa dilakukan dengan banyak cara. Tak mesti harus melulu dilakukan dengan kalimat verbal, kritik dan pendapat bisa dibuat dengan tulisan, gambar, lagu atau media lain.
Jika semua kritik dan pendapat dilakukan dengan ceracas-cerocos sana-sini, betapa berisiknya dunia mendengar celotehan yang tak usai dari mulut satu ke mulut lainnya.
Justru kritik dan pendapat yang sifatnya berbentuk tulisan atau gambar sifatnya abadi tak termakan usia jika dibandingkan dengan ocehan-ocehan yang akan terlupakan tergerus waktu dan zaman.
2.Justru si pendiam pantang menyerah karena mereka mendapat semangat dan kekuatan dari diri sendiri
Buat apa mengevaluasi sifat pendiam jika jelas-jelas hal tersebut memberikan pengaruh positif dalam kehidupan. Jika si pendiam dihadapkan pada kesempatan besar, maka mereka akan mendapatkan semangat dari dalam diri agar bisa meraihnya dengan kekuatan yang dimiliki.
Kan percuma banyak orang memberikan dukungan dan semangat jika dalam diri pribadi kamu sama sekali tak ada niat dan keinginan untuk meraih kesempatan besar tersebut.
3.Si pendiam bisa mengalihkan stresnya dengan hal-hal produktif
Tak bercerita langsung permasalahan diri dengan orang lain tak lantas membuat orang pendiam rentan terkena stres. Jika pun mereka terkena stres (yang alasannya bukan karena minimnya bercerita langsung), mereka bisa mengalihkannya ke hal-hal yang lebih produktif.
Si pendiam bisa mengolah stres dengan menulis, melukis, berkebun, atau hal apa pun yang membuat mereka merasa senang dan bahagia.
Bandingkan dengan orang lain yang mengekspresikan stresnya dengan hal-hal tak baik, semisal lari ke narkoba, atau perbuatan anarkis lainnya.
4.Apa pun pendapat orang tentangnya, ia selalu ingin hidupnya bermanfaat bagi orang-orang terdekat
Ada beberapa orang pendiam yang memang memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah {minder), namun tak sedikit juga yang sebaliknya. Pada situasi tertentu, minder atau percaya diri bisa dialami tak hanya oleh orang pendiam, namun segala jenis karakter manusia.
Bagi orang pendiam, apa pun pendapat orang tentang karakternya bukan menjadi alasan baginya untuk selalu berbuat kebaikan. Jika tak bisa bermanfaat bagi banyak orang, paling tidak dia bisa bermanfaat bagi lingkungan terdekatnya, semisal keluarga dan sahabat.
5.Adaptasi hanya masalah waktu, perkenalan juga butuh waktu, nanti dikira SKSD kan gak lucu?
Bukan hanya orang pendiam, lingkungan baru memang biasanya membuat banyak orang merasa asing dengan orang-orang dan suasana sekitarnya. Ada beberapa orang yang bisa dengan mudah beradaptasi dengan lingkungan baru, namun tak sedikit juga yang sulit memulainya.
Tapi ingat, beradaptasi dengan lingkungan baru butuh waktu, perkenalan juga butuh waktu. Orang tidak akan bisa menebak karakter orang lain hanya dalam satu kali kesempatan dan butuh waktu untuk perkenalan secara pribadi. Kan urusannya jadi berbeda jika dalam pertemuan pertama kamu langsung SKSD yang menyebabkan orang lain ilfeel padamu?
Ingat selalu ya, orang pendiam itu tidak selamanya hidup dalam kesendirian. Mereka hanya perlu waktu untuk ‘mengisi ulang tenaga dan pikiran’ dengan berdiam diri. Bukankah lebih minim dampak negatif jadi pendiam daripada cerewet tanpa henti yang bisa memancing keributan?
source "idnTimes"
Post a Comment